Perusahaan media sosial China TikTok kemungkinan akan tunduk pada aturan konten online UE yang lebih ketat karena jumlah pengguna aktifnya melebihi ambang batas yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Layanan Digital (DSA), kata seorang eksekutif senior di perusahaan tersebut pada hari Rabu.
Aturan tengara mengambil garis yang lebih keras pada platform online yang sangat besar, mencirikannya sebagai perusahaan dengan lebih dari 45 juta pengguna.
Persyaratan untuk perusahaan tersebut termasuk kewajiban manajemen risiko, audit eksternal dan independen, berbagi data dengan pihak berwenang dan peneliti dan mengadopsi kode etik.
Pelanggaran dapat mengakibatkan denda sebanyak 6% dari omset global perusahaan.
Platform online dan mesin pencari akan melaporkan jumlah pengguna mereka pada 17 Februari, memungkinkan Komisi Eropa untuk menunjuk platform online mana yang sangat besar dan mesin pencari online yang sangat besar.
“Kami berharap basis pengguna UE kami akan memenuhi kriteria kuantitatif untuk dianggap sebagai platform online yang sangat besar, tetapi masih menunggu proses penunjukan yang diramalkan oleh DSA untuk memahami apakah kami akan diklasifikasikan seperti itu,” Caroline Greer, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, kepada Reuters.
Pada tahun 2020, TikTok mengatakan jumlah penggunanya di Eropa mencapai 100 juta.
Di masa pertaruhan online semacam kala ini, waktu ini https://kamus-online.com/ yang mau merasakan keseruan di dalam game toto https://bslaweb.org/ pula sudah amat gampang. Sebab pas ini member memadai berbekal ponsel pintar dan juga jaringan internet baik supaya dapat tersambung bersama web site togel online terpercaya yang terdapat di internet google. Dengan berbekal handphone pastinya kala ini member bisa bersama https://atlaspost.com/ mudah belanja nilai nasib bersama langkah ringan di mana serta andaikan saja.