Oleh Siraphob Thanthong-Knight dan Haslinda Amin di 29/8/2019
Bangkok (Bloomberg) – PTT, perusahaan minyak dan gas yang dikendalikan negara, sedang mencari negara-negara kaya sumber daya di Timur Tengah untuk membantu memenuhi permintaan energi negara yang terus meningkat.
PTT sedang menjajaki kemungkinan kemitraan dengan negara-negara Timur Tengah yang dapat diselesaikan dalam beberapa tahun mendatang, kata Chief Executive Officer Chansin Treenuchagron dalam wawancara Bloomberg Television Rabu. Permintaan minyak Thailand naik menjadi 1,48 MMbpd tahun lalu, 1 juta lebih banyak dari yang diproduksi, menurut data BP.
“Kami membutuhkan minyak mentah dan kami mungkin perlu eksplorasi di beberapa negara di Timur Tengah,” kata Chansin. “Karena kami membutuhkan pasokan untuk pasar Thailand dan Asia.”
Chansin tidak menyebutkan nama perusahaan atau negara mana pun yang sedang berdiskusi dengan PTT, tetapi mengatakan itu harus sejalan dengan visi PTT.
Perusahaan minyak dari tempat-tempat seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah berinvestasi di penyulingan minyak Asia untuk mengunci pembeli minyak mentah mereka di wilayah dengan permintaan yang tumbuh paling cepat. PTT adalah penyulingan terbesar di Thailand.
PTT optimistis perang perdagangan AS-China dan penurunan ekonomi yang diakibatkannya hanya akan berdampak jangka pendek pada permintaan minyak.
Perusahaan juga menjaga agar tidak terjadi perpindahan jangka panjang dari konsumsi minyak mentah dengan melakukan diversifikasi ke produksi gas alam dan pembangkit listrik, yang akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan permintaan listrik di wilayah tersebut.
“Kami bertujuan untuk menjadi pusat gas di wilayah ini,” kata Chansin, seraya menambahkan perusahaan juga semakin berinvestasi dalam energi terbarukan dan memperluas bisnis ritelnya.
Dikeluarkan Oleh : Data Sidney/a>