Oleh Elffie Chew dan Manuel Baigorri di 12/6/2019
KUALA LUMPUR (Bloomberg) – Petrofac sedang mempertimbangkan penjualan aset Malaysia sekitar $ 300 juta, menurut orang yang mengetahui masalah tersebut.
Perusahaan sudah mulai menjajaki minat calon investor atas rencana divestasi tersebut, kata masyarakat, meminta namanya tidak disebutkan karena pembicaraannya bersifat privat. Aset yang bisa dijual termasuk saham dalam pengembangan ladang minyak lepas pantai yang dikenal sebagai PM304, kata salah satu orang.
Petrofac adalah perusahaan minyak terbaru yang ingin menghasilkan uang dari investasinya di Malaysia. Exxon Mobil Corp. sedang mempertimbangkan penjualan aset lepas pantai di negara Asia Tenggara yang dapat mengumpulkan sebanyak $ 3 miliar, Bloomberg News melaporkan pada bulan Oktober, sementara Murphy Oil Corp. pada bulan Maret setuju untuk menjual portofolionya di Malaysia seharga $ 2,13 miliar.
Malaysia adalah pusat operasional Petrofac di Asia Pasifik, menurut situs web perusahaan. Selain ladang minyak lepas pantai, baru-baru ini mereka menyelesaikan kontrak teknik, pengadaan, konstruksi dan commissioning senilai lebih dari $ 500 juta untuk proyek pemurnian di negara bagian Johor.
Rencana Petrofac adalah untuk tetap menjadi bisnis yang hemat biaya dan ringan pada tahun 2019 setelah beberapa divestasi tahun lalu, kata Chief Executive Officer Ayman Asfari dalam laporan tahunannya. Pada 2018, perusahaan mengumpulkan $ 800 juta melalui penjualan aset non-inti yang mencakup kepentingannya dalam pengembangan Greater Stella Area di Laut Utara dan saham dalam operasi Meksiko dan aset Chergui di Tunisia.
Petrofac memiliki proyek di 29 negara, situs webnya menunjukkan. Perusahaan Inggris sedang mencari uang tunai dan untuk lebih memperkuat neraca melalui transaksi di Malaysia, kata orang-orang.
Pertimbangan penjualan masih berlangsung dan belum tentu menghasilkan kesepakatan, kata orang-orang. Perwakilan Petrofac mengatakan perusahaan tidak mengomentari rumor pasar.
Dikeluarkan Oleh : Data Sidney/a>