Iran Press / Timur Tengah: Minar Jamal Al-Ibrahim, dalam wawancara dengan Al-Mayadin News Network pada Sabtu malam, menyebut pembentukan Al-Hashd Al-Shabi penting untuk pembebasan Irak dan berkata: “Jika bukan karena Dukungan Iran dan upaya Martir Letjen Qasim Soleimani, Al-Hashd Al-Shabi tidak akan terbentuk. “
Pada peringatan pembunuhan ayahnya dan Letnan Jenderal Qasem Soleimani, putri mantan wakil komandan organisasi Irak Al-Hashd al-Shabi menyebut kedutaan AS di Baghdad sebagai pusat untuk merencanakan pembunuhan dan konspirasi, dan berkata : “Ayahnya selalu mengkhawatirkan haji Qasem Soleimani dan selalu menganggap dirinya bertanggung jawab untuk bersamanya.”
Minar Jafar juga merujuk pada tekanan AS untuk mencegah ayahnya memasuki parlemen Irak dan proses politik di negara itu, dengan mengatakan: “Dia adalah tokoh terkenal Amerika Serikat, itulah sebabnya Amerika Serikat mencantumkan namanya di daftar terorisme. “
Putri Abu Mahdi menyebut kebijakan AS terhadap negara-negara Asia Barat dan merujuk pada pembunuhan Letjen Soleimani dan rekan-rekannya atas perintah Presiden AS Donald Trump, mengatakan: “Operasi pembunuhan itu merugikan AS dan kedatangan Joe Biden tidak akan mengubah apapun. “
Letnan Jenderal Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds IRGC, dan Jamal Ja’far Muhammad Ali Al Ibrahim yang dikenal sebagai Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala Basij Rakyat Irak (Al-Hashd al-Shabi), dan rekan-rekan mereka adalah tewas pada 3 Januari 2020, dalam serangan udara oleh pasukan teroris AS di bandara Baghdad di Irak.
104/205
Baca lebih banyak:
Martir Soleimani memainkan peran penting dalam kebanggaan, kehormatan wilayah
Dikeluarkan Oleh : Togel Hongkong