Menurut Grup Internasional Fars News Agency, Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa meningkatkan hubungan antara negara-negara Arab dan Islam, termasuk Turki dan Mesir, adalah untuk kepentingan masalah Palestina.
Dia mengatakan kepada Kantor Berita Anatolia bahwa negara-negara seperti Mesir, Turki, Iran, dan Arab Saudi berpusat di kawasan itu, dan bahwa setiap pemulihan hubungan dan pemahaman antara negara-negara ini adalah demi kepentingan rakyat di kawasan itu dan masalah Palestina. Dia menilai perbedaan dan perpecahan antara negara-negara Islam sebagai kesempatan emas bagi rezim Zionis untuk memajukan rencananya untuk penyelesaian dan Yudaiisasi di Palestina.
Pejabat Turki dan Mesir baru-baru ini berbicara tentang peningkatan hubungan antara kedua negara setelah hampir delapan tahun putus. Pada pertengahan Maret, Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşo .lu mengatakan bahwa hubungan diplomatik telah dimulai antara Ankara dan Kairo dan tidak ada negara yang menetapkan prasyarat untuk meningkatkan hubungan.
Di bagian lain pidatonya, Ismail Haniyeh mengatakan bahwa kawasan secara bertahap menyaksikan perkembangan positif setelah masa kritis. Dia menyebut kepergian “Donald Trump”, resolusi krisis Qatar, kedekatan Turki dan Mesir, resolusi bagian penting dari krisis Libya dan pembicaraan untuk menyelesaikan krisis di Yaman sebagai tanda-tanda perkembangan positif ini.
Kepala biro politik Hamas juga mengatakan bahwa Palestina tidak mengaitkan diri dengan tindakan Joe Biden, meskipun Biden mengatakan bahwa “kebrutalan politik” era Trump tidak akan berlanjut di bawahnya.
Terkait penyelenggaraan pemilu Palestina dalam waktu dekat, menurutnya pemilu ini akan mengakhiri perpecahan dan perpecahan antar kelompok Palestina dalam 15 tahun terakhir dan sistem politik Palestina dapat ditata ulang atas dasar partisipasi bersama.
Terkait kemungkinan penundaan pemilu karena tekanan eksternal, Ismail Haniyeh mengatakan yakin pemilu akan dilaksanakan tepat waktu dan sesuai kesepakatan. Pemilihan untuk Dewan Legislatif Palestina dijadwalkan pada 22 Mei (1 Juni 1400) setelah absen selama 15 tahun.
Akhir pesan /
Dikeluarkan Oleh : Data HK 2021