Oleh Khalid Al-Ansary di 27/12/2020
(Bloomberg) – Iran telah memangkas jumlah gas alam yang diekspornya ke Irak dan mengancam pemotongan lebih lanjut atas tagihan yang belum dibayar, meningkatkan kemungkinan lebih banyak kekurangan listrik di Baghdad dan kota-kota besar lainnya.
Irak telah menerima 5 juta meter kubik sehari sejak Iran memangkas ekspor hariannya dari 50 juta meter kubik dua pekan lalu, Ahmed Moussa, juru bicara kementerian listrik Irak, mengatakan dalam sebuah wawancara.
Pemerintah Iran mengatakan kepada Irak bahwa mereka akan mengurangi pasokannya menjadi 3 juta meter kubik per hari mulai Minggu, tetapi belum menerapkan langkah itu, tambahnya.
Iran mulai memotong ekspor ke tetangganya, yang merupakan produsen minyak terbesar kedua OPEC, setelah Irak tertinggal dalam pembayaran gasnya. Irak berhutang sekitar $ 2,7 miliar dalam bentuk tagihan yang belum dibayar, kata Moussa.
Menteri Energi Iran Reza Ardakanian akan bertemu dengan pejabat Irak di Baghdad pada hari Selasa untuk membahas masalah tersebut, kata juru bicara itu.
Produksi listrik turun sekitar 7 gigawatt sebagai akibat dari pembatasan pasokan gas, kata Moussa. Baghdad dan lokasi pusat lainnya paling terpukul oleh kekurangan listrik.
Sementara pasokan gas Iran ke Irak telah terganggu, impor listriknya terus berlanjut seperti biasa, tambahnya.
Dikeluarkan Oleh : Data Sidney/a>